Gerakan #AyoHijrah, Upaya Bank Muamalat Sejahterakan Umat
Suatu
kali, kira-kira di pertengahan tahun 2008, adalah titik awal perkenalan saya
dengan bank Muamalat. Kala itu, saya yang masih berstatus santri di salah-satu
pesantren di kota Kediri, memang diharuskan membuat kartu identitas, yang
kebetulan dalam penerbitannya, pihak pesantren telah menjalin kerjasama dengan
bank Muamalat.
Hal
ini, tentu saja memberikan keuntungan berlipat. Disamping sebagai tanda
pengenal, manfaat kartu ini menjadi kian nyata, setidaknya sebagai alat bukti transaksi
(kartu debit) melalui anjungan tunai mandiri (ATM). Artinya, untuk sekedar transaksi
non-tunai, misalnya pembayaran bulanan/SPP pesantren, dan atau keperluan tarik
tunai, tentu dapat dilakukan kapanpun dan dimanapun.
Pesantren:
Tempat Berlabuh dalam Berhijrah
Dalam
berhijrah, saya—dan mungkin umumnya khalayak luas—punya pengalaman tersendiri. Tak
seperti perkenalan dengan bank Muamalat, yang terjadi tanpa disengaja,
sekalipun pada akhirnya memberikan kesan tersendiri. Kisah dan pengalaman dalam
berhijrah, justru harus dilalui dengan berliku, dari menata niat hingga
konsekwensi yang harus dilakukan.
Petama
kali berhijrah, saya masih ingat betul, dihadapkan dengan tantangan yang cukup
berat dan tak jarang, mengendurkan niatan untuk berubah. Namun, kegalauan itu
akan hilang dengan sendirinya, tatkala menyaksikan keragaman berhijrah mampu
disatukan dalam satu tujuan dan niat yang sama: berubah menjadi lebih baik!
Niatan
yang sama, diamini oleh—sebut saja namanya—Andi, teman sekelas dari Bekasi,
Jawa Barat. Sekilas tak ada yang aneh, tubuhnya nampak kurus-kering, pembawaannya
kalem dan bahkan lebih banyak diam. Namun siapa sangka, sekali ia mengisahkan masa
lalunya—dengan datar dan sesekali memperlihatkan tato di punggung dan lengan
kirinya, sudah cukup membuat kita bersyukur atas nikmat yang di peroleh selama
ini.
Di pesantren,
saya berkenalan dengan banyak santri dengan latar belakang berbeda. Dan kisah
Andi hanya salah-satunya, masih banyak kisah-kisah serupa yang saya temui.
Kisah-kisah tersebut, bagi saya tak begitu penting, malahan yang lebih penting
dan patut kita teladani adalah, usaha mereka untuk berhijrah menjadi insan yang
lebih baik.
Selama
di pesantren, usaha untuk berubah itu, dikenal dengan taubat atau bertaubat. Istilah
ini lebih sering digunakan, mengingat istilah “hijrah” sendiri, waktu itu lebih
banyak di pahami sesuai konteks aslinya: berpidah. Bagi saya, hal ini tak jadi
persoalan. Toh, itu hanya soal diksi, esensi keduanya sama saja: mobilitas dari kurang baik, menjadi
lebih baik.
Tentang
penafsiran hijrah ini, beberapa pendapat yang masih saya ingat, misalnya Ibnu
Arabi Al-Maki mengatakan, hijrah ialah perpindahan dari wilayah (kekuasaan)
non-muslim atau dari wilayah yang tidak ditemukan nilai-nilai keislaman, maka
dalam kondisi demikian berhijrah menjadi sebuah keharusan (wajib).
Lain
lagi dengan Khatib Al-Sirbini, ia mengklasifikasikan hijrah kedalam tiga
bagian: pertama, hijrah al-mu’minin, yakni hijrah yang dilakukan di
awal-awal Islam. Kedua, hijrah an al-munafi’qin, hijrah keluar dari
sikap-sikap kemunifikan, seperti hijrahnya para sahabat beserta nabi Saw. dengan
penuh kesabaran dan menjaga diri. Dan ketiga, hijrah an jami’ al-Ma’asi,
atau hijrah dari segala bentuk kemaksiatan.
Dan
agaknya, pengertian hijrah yang terakhir, telah menemukan relevansinya dengan
konteks hijrah saat ini. Yakni berhijrah dari keburukan, menuju kebaikan, entah
dalam urusan ibadah atau muamalah. Disamping itu, nabi Saw. juga berpesan, para
al-muhajir (orang-orang yang berhijrah) ialah orang yang meninggalkan
setiap yang dilarang oleh Allah swt.
Demikianlah,
pengalaman saya dalam berhijrah memang tidak mudah. Beruntung banyak hal yang
bisa saya dapatkan, bukan hanya soal ilmu pengetahuan dan pergaulan, tapi di pesantren
juga menawarkan beragam kemudahan. Dan seperti yang saya ceritakan diawal
tulisan, kerjasama yang terjalin antara pesantren dan bank Muamalat, menjadi
salah-satu contohnya.
Kala
itu, memang belum dikenal kampaye #AyoHijrah yang digalakan bank Muamalat
seperti belakangan ini. Hanya saja, begitu kita terdaftar sebagai santri,
praktis kita akan mendapatkan kartu Share-E debit dari bank Muamalat. Tentu hal
ini tidak hanya memudahkan dalam urusan transaksi, namun rupaya—tanpa
disadari—para santri tengah dibiasakan mengelola keuangan yang sesuai aturan
syariat, sekalipun dengan nominal yang tidak begitu besar.
Lebih
Dekat Mengenal Bank Muamalat
Dalam
sejarahnya, perjalanan awal bank Muamalat dimulai pada 1 November 1991 M./24
Rabi’us Tsani 1412 H. Pendirian bank syariah pertama di Indonesia ini, digagas
oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI), Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI),
dan pengusaha muslim yang kemudian mendapat dukungan pemerintah RI.
Melalui
keputusan pemerintah, bank Muamalat resmi beroperasi pada 1 Mei 1992 M./27
Syawal 1412 H., hal ini sekaligus sebagai awal-mula hadirnya perbankan syariah
pertama di Indonesia. Dalam perkembangannya, bank Muamalat terus berinovasi
dengan mengeluarkan produk-produk keuangan syariah, misalnya asuransi syariah
(Asuransi Takaful), dana pensiun lembaga keuangan muamalat (DPLK Muamalat), dan
multifinance syariah (Al-Ijarah Indonesia Finance).
Sementra
itu, pada 27 Oktober 1994, bank Muamalat Indonesia mendapatkan izin sebagai
bank devisa, dan terdaftar sebagai perusahaan public yang tidak listing di
Bursa Efek Indonesia (BEI). Dan sekitar tahun 2000-an, bank Muamalat melakukan
penawaran umum terbatas (PUT) dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMED)
sebanyak lima kali.
Lagkah
demikian, menambatkan bank Muamalat sebagai perbankan pertama di Indonesia yang
mengeluarkan sukuk subordinasi mudharabah. Aksi korporasi
tersebut semakin menegaskan posisi bank Muamalat di peta industri perbankan
Indonesia.
Hingga
saat ini, bank Muamalat telah memiliki 325 kantor layanan, termasuk satu kantor
cabang di Malaysia. Selain itu, operasional Bank didukung oleh jaringan yang
luas, setidaknya 710 unit ATM Muamalat, 120 jaringan ATM bersama dan ATM Prima,
dan 11.000 jaringan ATM di Malaysia melalui Malaysia Electronic Payment (MEPS).
Dan
sejak tahun 2015, bank Muamalat Indonesia telah bermetamorfosa untuk menjadi entitas yang semakin baik, hal ini
dilakukan untuk mewujudkan visi menjadi “The Best Islamic Bank and Top 10 Bank
in Indonesia with Strong Regional Presence”.
Produk
dan Layanan Bank Muamalat
Dalam
hal pelayanan, tak perlu hawatir. Kini bank Muamalat telah mengeluarkan banyak
produk dan layanan, yang pastinya diperuntukan bagi kepuasan nasabah sendiri. Mengutip
dari laman bankmuamalat.co.id, setidaknya terdapat enam produk dan
layanan yang ditawarkan, diantranya:
Pertama,
tabungan
iB Hijrah, adalah tabungan nyaman untuk digunakan kebutuhan transaksi dan
berbelanja dengan kartu Shar-E Debit yang berlogo Visa plus dengan manfaat
berbagai macam program subsidi belanja di merchant lokal dan luar
negeri.
Kedua,
Muamalat
Syariat, ialah layanan perbankan yang di peruntukan untuk mengatur dan
mengelola keuangan nasabah. Dan layanan ini, memberikan dua tawaran dalam
mengelola keuangan: 1). Pengelola keuangan berupa produk simpanan dan
pembiayaan syariah sesuai kebutuhan nasabah. 2). Pengelolaan investasi dan
proteksi, berupa beragam produk untuk mengembangkan aset nasabah dan memberikan
perlindungan menyeluruh.
Ketiga, produk giro, yang berbasis akad
wadiah yang memberikan kemudahan dan kenyamanan dalam bertransaksi. Merupakan
sarana untuk memenuhi kebutuhan transaksi bisnis Nasabah Non-perorangan yang
didukung oleh fasilitas Cash Management.
Keempat,
deposito syariah, layanan ini tersedia dalam mata uang Rupiah
dan US Dollar yang fleksibel dan memberikan hasil investasi yang optimal bagi nasabah.
Kelima, kartu shar-E debit, kartu ini
memberikan kemudahan dalam bertransaksi, baik di dalam maupun di luar negeri. Selain
itu, kartu ini dapat digunakan di seluruh ATM bank Muamalat, ATM Prima, ATM
Bersama, dan merchant yang berlogo visa dan plus untuk transaksi di luar
negeri.
Keenam, pembiayaan berupa KPR iB Muamalat,
iB Muamalat pensiun, dan iB Muamalat multiguna. Layanan-layanan ini memberikan
kemudahan untuk memiliki tempat tinggal, membantu kebutuhan barang jasa
konsumtif, dan memenuhi kebutuhan di hari tua.
Kampaye
#AyoHijrah, Dari Bank Muamalat Untuk Umat
Sejak
pertama kali diperkenalkan ke publik pada 8 Oktober 2018, kampaye #AyoHijrah
terus mendapat sambutan dan respon positif. Kampaye ini, mengajak masyarakat
untuk berhijrah dari setiap sikap dan tidakan yang tidak baik, khususnya dalam
hal layanan perbankan. Dan berikut ini, informasi lebih lengkap mengenai
kampaye #AyoHijrah tersebut.
Pertama, latar belakang #AyoHijrah
Bank
Muamalat Indonesia sebagai bank pertama murni syariah di Indonesia mencoba
memperluas fungsi, dari yang sebatas penyedia layanan perbankan syariah,
menjadi agen penggerak semangat umat untuk terus-menerus meningkatkan diri ke
arah ajaran Islam yang baik, sempurna dan menyeluruh (kaffah). Jadi tidak hanya
berhijrah secara ibadah, tapi juga dalam hal mengelola keuangan.
Kedua,
apakah yang dimaksud dengan #AyoHijrah?
Sesuai
dengan arti dari Hijrah yang bermakna untuk “lebih baik”, maka #AyoHijrah adalah
gerakan yang mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk bersama-sama selalu
meningkatkan diri ke arah yang lebih baik dalam segala hal. Islam bukan hanya
agama yang mengatur hubungan kita dengan Sang Pencipta, tapi juga merupakan
jalan hidup (way of life) sehingga #AyoHijrah juga mengajak untuk
menjalani hidup sesuai tuntunan Islam yang baik dan berkah.
Demikian
pula melalui #AyoHijrah ini, Bank Muamalat mengajak masyarakat untuk berhijrah
dalam hal layanan perbankan (pengelolaan keuangan) dengan memanfaatkan layanan
perbankan Syariah untuk hidup yang lebih berkah.
Ketiga,
tujuan gerakan #AyoHijrah
Dengan
#AyoHijrah diharapkan dapat meningkatkan kualitas diri, baik secara individu
maupun organisasi, untuk semakin kaffah menjalankan syariat Islam, khususnya
dalam konteks layanan perbankan syariah. Cita-cita yang hendak diwujudkan oleh
Bank Muamalat adalah menyetarakan pertumbuhan nasabah bank syariah agar setara
dengan kondisi rakyat Indonesia yang mayoritas muslim.
Keempat, apa bentuk gerakan #AyoHijrah?
Secara
umum, gerakan #AyoHijrah dikemas dalam kegiatan-kegiatan yang mengajak
masyarakat untuk terus meningkatkan diri dalam berbagai bidang, khususnya mulai
berpindah menggunakan layanan bank syariah untuk hidup yang lebih tenang dan
berkah. Kegiatan-kegiatannya tersebut diantaranya:
Kegiatan dan Gerakan
#AyoHijrah
|
|
Seminar / edukasi
tentang perbankan Syariah
|
Open booth di pusat kegiatan masyarat
|
Kajian Islami
dengan narasumber dari kalangan ulama
|
Pemberdayaan
masjid sebagai salah satu agen perbankan Syariah
|
Kelima, mengapa masyarakat harus
Hijrah ke Bank Muamalat?
Kelebihan Bank Muamalat Indonesia
|
|||
1
|
Bank Muamalat adalah bank pertama murni
syariah di Indonesia yang berdiri sejak tahun 1992
|
3
|
Pengelolaan dana di Bank Muamalat didasarkan pada prinsip-prinsip ekonomi syariah yang dikawal dan diawasi oleh Dewan Pengawas Syariah |
2
|
Bank Muamalat tidak menginduk dari bank
lain, sehingga terjaga kemurnian syariah nya
|
4
|
Bank Muamalat memilki produk dan layanan
keuangan lengkap yang ditunjang dengan berbagai fasilitas seperti Mobile
Banking, Internet Banking Muamalat dan jaringan ATM dan Kantor Cabang hingga
ke luar negeri
|
Keenam, sejalan dengan #AyoHijrah ini, produk Bank Muamalat juga berubah nama, apa
saja?
Untuk
memberikan layanan yang lebih berkah, maka produk
Bank Muamalat diberikan nama baru sebagai berikut :
Produk dan Layanan Bank
Muamalat Indonesia
|
|||
1
|
5
|
||
2
|
6
|
||
3
|
7
|
||
4
|
8
|
Pembiayaan rumah iB Hijrah
Angsuran Super Ringan dan Fix and Fix (masih dalam proses pengajuan kepada
Regulator/OJK)
|
Ketujuh, apa yang hendak dicapai Bank Muamalat
dari gerakan #AyoHijrah?
Bank Muamalat bercita-cita menjadi pusat dari Ekosistem Ekonomi
Syariah dan turut membangun industri halal di Indonesia dengan memanfaatkan
perkembangan teknologi.
Kedelapan,
di mana masyarakat bisa mempelajari gerakan #AyoHijrah beserta produk dan
program Bank Muamalat?
Masyarakat
bisa mendalami semangat #AyoHijrah yang dicetuskan Bank Muamalat melalui media
sosial berikut ini:
Informasi Tentang Bank
Muamalat Indonesia
|
||
Facebook
|
:
|
|
Instagram
|
:
|
|
Twitter
|
:
|
|
YouTube
|
:
|
|
Website
|
:
|
Dengan
demikian, kiranya gerakan #AyoHijrah sudah sepatutnya menjadi pilihan dalam
mengelola keuangan. Karena bank Muamalat Indonesia, tidak hanya menawarkan
beragam produk dan layanan perbankan, tapi bagimana menjadikan tabungan, aset,
dan harta kita menjadi berkah.
Referensi:
- Foto, tulisan, dan infografik di ambil dan di olah kembali
dari berbagai sumber, diantaranya, bankmuamalat.co.id, maktabah
syamilah, dan sumber lainnya.
M. Achfas Afandi
Seo Construction
I like to make cool and creative designs. My design stash is always full of refreshing ideas. Feel free to take a look around my Vcard.
- M. Achfas Afandi
- Februari 24, 1989
- 1220 Manado Trans Sulawesi
- contact@example.com
- +123 456 789 111
Posting Komentar