Kamis, 02 Mei 2019

Gerakan #AyoHijrah, Upaya Bank Muamalat Sejahterakan Umat


Suatu kali, kira-kira di pertengahan tahun 2008, adalah titik awal perkenalan saya dengan bank Muamalat. Kala itu, saya yang masih berstatus santri di salah-satu pesantren di kota Kediri, memang diharuskan membuat kartu identitas, yang kebetulan dalam penerbitannya, pihak pesantren telah menjalin kerjasama dengan bank Muamalat.

Hal ini, tentu saja memberikan keuntungan berlipat. Disamping sebagai tanda pengenal, manfaat kartu ini menjadi kian nyata, setidaknya sebagai alat bukti transaksi (kartu debit) melalui anjungan tunai mandiri (ATM). Artinya, untuk sekedar transaksi non-tunai, misalnya pembayaran bulanan/SPP pesantren, dan atau keperluan tarik tunai, tentu dapat dilakukan kapanpun dan dimanapun.

Pesantren: Tempat Berlabuh dalam Berhijrah
Dalam berhijrah, saya—dan mungkin umumnya khalayak luas—punya pengalaman tersendiri. Tak seperti perkenalan dengan bank Muamalat, yang terjadi tanpa disengaja, sekalipun pada akhirnya memberikan kesan tersendiri. Kisah dan pengalaman dalam berhijrah, justru harus dilalui dengan berliku, dari menata niat hingga konsekwensi yang harus dilakukan.

Petama kali berhijrah, saya masih ingat betul, dihadapkan dengan tantangan yang cukup berat dan tak jarang, mengendurkan niatan untuk berubah. Namun, kegalauan itu akan hilang dengan sendirinya, tatkala menyaksikan keragaman berhijrah mampu disatukan dalam satu tujuan dan niat yang sama: berubah menjadi lebih baik!

Niatan yang sama, diamini oleh—sebut saja namanya—Andi, teman sekelas dari Bekasi, Jawa Barat. Sekilas tak ada yang aneh, tubuhnya nampak kurus-kering, pembawaannya kalem dan bahkan lebih banyak diam. Namun siapa sangka, sekali ia mengisahkan masa lalunya—dengan datar dan sesekali memperlihatkan tato di punggung dan lengan kirinya, sudah cukup membuat kita bersyukur atas nikmat yang di peroleh selama ini.   

Di pesantren, saya berkenalan dengan banyak santri dengan latar belakang berbeda. Dan kisah Andi hanya salah-satunya, masih banyak kisah-kisah serupa yang saya temui. Kisah-kisah tersebut, bagi saya tak begitu penting, malahan yang lebih penting dan patut kita teladani adalah, usaha mereka untuk berhijrah menjadi insan yang lebih baik. 
Selama di pesantren, usaha untuk berubah itu, dikenal dengan taubat atau bertaubat. Istilah ini lebih sering digunakan, mengingat istilah “hijrah” sendiri, waktu itu lebih banyak di pahami sesuai konteks aslinya: berpidah. Bagi saya, hal ini tak jadi persoalan. Toh, itu hanya soal diksi, esensi keduanya sama  saja: mobilitas dari kurang baik, menjadi lebih baik.

Tentang penafsiran hijrah ini, beberapa pendapat yang masih saya ingat, misalnya Ibnu Arabi Al-Maki mengatakan, hijrah ialah perpindahan dari wilayah (kekuasaan) non-muslim atau dari wilayah yang tidak ditemukan nilai-nilai keislaman, maka dalam kondisi demikian berhijrah menjadi sebuah keharusan (wajib).

Lain lagi dengan Khatib Al-Sirbini, ia mengklasifikasikan hijrah kedalam tiga bagian: pertama, hijrah al-mu’minin, yakni hijrah yang dilakukan di awal-awal Islam. Kedua, hijrah an al-munafi’qin, hijrah keluar dari sikap-sikap kemunifikan, seperti hijrahnya para sahabat beserta nabi Saw. dengan penuh kesabaran dan menjaga diri. Dan ketiga, hijrah an jami’ al-Ma’asi, atau hijrah dari segala bentuk kemaksiatan.

Dan agaknya, pengertian hijrah yang terakhir, telah menemukan relevansinya dengan konteks hijrah saat ini. Yakni berhijrah dari keburukan, menuju kebaikan, entah dalam urusan ibadah atau muamalah. Disamping itu, nabi Saw. juga berpesan, para al-muhajir (orang-orang yang berhijrah) ialah orang yang meninggalkan setiap yang dilarang oleh Allah swt.   

Demikianlah, pengalaman saya dalam berhijrah memang tidak mudah. Beruntung banyak hal yang bisa saya dapatkan, bukan hanya soal ilmu pengetahuan dan pergaulan, tapi di pesantren juga menawarkan beragam kemudahan. Dan seperti yang saya ceritakan diawal tulisan, kerjasama yang terjalin antara pesantren dan bank Muamalat, menjadi salah-satu contohnya.

Kala itu, memang belum dikenal kampaye #AyoHijrah yang digalakan bank Muamalat seperti belakangan ini. Hanya saja, begitu kita terdaftar sebagai santri, praktis kita akan mendapatkan kartu Share-E debit dari bank Muamalat. Tentu hal ini tidak hanya memudahkan dalam urusan transaksi, namun rupaya—tanpa disadari—para santri tengah dibiasakan mengelola keuangan yang sesuai aturan syariat, sekalipun dengan nominal yang tidak begitu besar.

Lebih Dekat Mengenal Bank Muamalat
Dalam sejarahnya, perjalanan awal bank Muamalat dimulai pada 1 November 1991 M./24 Rabi’us Tsani 1412 H. Pendirian bank syariah pertama di Indonesia ini, digagas oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI), Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI), dan pengusaha muslim yang kemudian mendapat dukungan pemerintah RI.

Melalui keputusan pemerintah, bank Muamalat resmi beroperasi pada 1 Mei 1992 M./27 Syawal 1412 H., hal ini sekaligus sebagai awal-mula hadirnya perbankan syariah pertama di Indonesia. Dalam perkembangannya, bank Muamalat terus berinovasi dengan mengeluarkan produk-produk keuangan syariah, misalnya asuransi syariah (Asuransi Takaful), dana pensiun lembaga keuangan muamalat (DPLK Muamalat), dan multifinance syariah (Al-Ijarah Indonesia Finance).

Sementra itu, pada 27 Oktober 1994, bank Muamalat Indonesia mendapatkan izin sebagai bank devisa, dan terdaftar sebagai perusahaan public yang tidak listing di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dan sekitar tahun 2000-an, bank Muamalat melakukan penawaran umum terbatas (PUT) dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMED) sebanyak lima kali.

Lagkah demikian, menambatkan bank Muamalat sebagai perbankan pertama di Indonesia yang mengeluarkan sukuk subordinasi mudharabah. Aksi korporasi tersebut semakin menegaskan posisi bank Muamalat di peta industri perbankan Indonesia.

Hingga saat ini, bank Muamalat telah memiliki 325 kantor layanan, termasuk satu kantor cabang di Malaysia. Selain itu, operasional Bank didukung oleh jaringan yang luas, setidaknya 710 unit ATM Muamalat, 120 jaringan ATM bersama dan ATM Prima, dan 11.000 jaringan ATM di Malaysia melalui Malaysia Electronic Payment (MEPS).

Dan sejak tahun 2015, bank Muamalat Indonesia telah bermetamorfosa untuk  menjadi entitas yang semakin baik, hal ini dilakukan untuk mewujudkan visi menjadi “The Best Islamic Bank and Top 10 Bank in Indonesia with Strong Regional Presence”.

Produk dan Layanan Bank Muamalat
Dalam hal pelayanan, tak perlu hawatir. Kini bank Muamalat telah mengeluarkan banyak produk dan layanan, yang pastinya diperuntukan bagi kepuasan nasabah sendiri. Mengutip dari laman bankmuamalat.co.id, setidaknya terdapat enam produk dan layanan yang ditawarkan, diantranya:

Pertama, tabungan iB Hijrah, adalah tabungan nyaman untuk digunakan kebutuhan transaksi dan berbelanja dengan kartu Shar-E Debit yang berlogo Visa plus dengan manfaat berbagai macam program subsidi belanja di merchant lokal dan luar negeri.
Kedua, Muamalat Syariat, ialah layanan perbankan yang di peruntukan untuk mengatur dan mengelola keuangan nasabah. Dan layanan ini, memberikan dua tawaran dalam mengelola keuangan: 1). Pengelola keuangan berupa produk simpanan dan pembiayaan syariah sesuai kebutuhan nasabah. 2). Pengelolaan investasi dan proteksi, berupa beragam produk untuk mengembangkan aset nasabah dan memberikan perlindungan menyeluruh.

Ketiga, produk giro, yang berbasis akad wadiah yang memberikan kemudahan dan kenyamanan dalam bertransaksi. Merupakan sarana untuk memenuhi kebutuhan transaksi bisnis Nasabah Non-perorangan yang didukung oleh fasilitas Cash Management.

Keempat, deposito syariah,  layanan ini tersedia dalam mata uang Rupiah dan US Dollar yang fleksibel dan memberikan hasil investasi yang optimal bagi nasabah.

Kelima, kartu shar-E debit, kartu ini memberikan kemudahan dalam bertransaksi, baik di dalam maupun di luar negeri. Selain itu, kartu ini dapat digunakan di seluruh ATM bank Muamalat, ATM Prima, ATM Bersama, dan merchant yang berlogo visa dan plus untuk transaksi di luar negeri.

Keenam, pembiayaan berupa KPR iB Muamalat, iB Muamalat pensiun, dan iB Muamalat multiguna. Layanan-layanan ini memberikan kemudahan untuk memiliki tempat tinggal, membantu kebutuhan barang jasa konsumtif, dan memenuhi kebutuhan di hari tua.

Kampaye #AyoHijrah, Dari Bank Muamalat Untuk Umat
Sejak pertama kali diperkenalkan ke publik pada 8 Oktober 2018, kampaye #AyoHijrah terus mendapat sambutan dan respon positif. Kampaye ini, mengajak masyarakat untuk berhijrah dari setiap sikap dan tidakan yang tidak baik, khususnya dalam hal layanan perbankan. Dan berikut ini, informasi lebih lengkap mengenai kampaye #AyoHijrah tersebut.

Pertama, latar belakang #AyoHijrah
Bank Muamalat Indonesia sebagai bank pertama murni syariah di Indonesia mencoba memperluas fungsi, dari yang sebatas penyedia layanan perbankan syariah, menjadi agen penggerak semangat umat untuk terus-menerus meningkatkan diri ke arah ajaran Islam yang baik, sempurna dan menyeluruh (kaffah). Jadi tidak hanya berhijrah secara ibadah, tapi juga dalam hal mengelola keuangan.

Kedua,  apakah yang dimaksud dengan #AyoHijrah?
Sesuai dengan arti dari Hijrah yang bermakna untuk “lebih baik”, maka #AyoHijrah adalah gerakan yang mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk bersama-sama selalu meningkatkan diri ke arah yang lebih baik dalam segala hal. Islam bukan hanya agama yang mengatur hubungan kita dengan Sang Pencipta, tapi juga merupakan jalan hidup (way of life) sehingga #AyoHijrah juga mengajak untuk menjalani hidup sesuai tuntunan Islam yang baik dan berkah.

Demikian pula melalui #AyoHijrah ini, Bank Muamalat mengajak masyarakat untuk berhijrah dalam hal layanan perbankan (pengelolaan keuangan) dengan memanfaatkan layanan perbankan Syariah untuk hidup yang lebih berkah.
          
Ketiga,  tujuan gerakan #AyoHijrah
Dengan #AyoHijrah diharapkan dapat meningkatkan kualitas diri, baik secara individu maupun organisasi, untuk semakin kaffah menjalankan syariat Islam, khususnya dalam konteks layanan perbankan syariah. Cita-cita yang hendak diwujudkan oleh Bank Muamalat adalah menyetarakan pertumbuhan nasabah bank syariah agar setara dengan kondisi rakyat Indonesia yang mayoritas muslim.

Keempat, apa bentuk gerakan #AyoHijrah?
Secara umum, gerakan #AyoHijrah dikemas dalam kegiatan-kegiatan yang mengajak masyarakat untuk terus meningkatkan diri dalam berbagai bidang, khususnya mulai berpindah menggunakan layanan bank syariah untuk hidup yang lebih tenang dan berkah. Kegiatan-kegiatannya tersebut diantaranya:
Kegiatan dan Gerakan #AyoHijrah
Seminar / edukasi tentang perbankan Syariah
 Open booth di pusat kegiatan masyarat
Kajian Islami dengan narasumber dari kalangan ulama
Pemberdayaan masjid sebagai salah satu agen perbankan Syariah

Kelima, mengapa masyarakat harus Hijrah ke Bank Muamalat?
Kelebihan Bank Muamalat Indonesia
1
Bank Muamalat adalah bank pertama murni syariah di Indonesia yang berdiri sejak tahun 1992
3
Pengelolaan dana di Bank Muamalat didasarkan pada prinsip-prinsip ekonomi syariah yang dikawal dan diawasi oleh Dewan Pengawas Syariah
 2
Bank Muamalat tidak menginduk dari bank lain, sehingga terjaga kemurnian syariah nya
 4
Bank Muamalat memilki produk dan layanan keuangan lengkap yang ditunjang dengan berbagai fasilitas seperti Mobile Banking, Internet Banking Muamalat dan jaringan ATM dan Kantor Cabang hingga ke luar negeri

Keenam, sejalan dengan #AyoHijrah ini, produk Bank Muamalat juga berubah nama, apa saja?
Untuk memberikan layanan yang lebih berkah, maka produk Bank Muamalat diberikan nama baru sebagai berikut :
Produk dan Layanan Bank Muamalat Indonesia
1
5
2
6
3
7
4
8
Pembiayaan rumah iB Hijrah Angsuran Super Ringan dan Fix and Fix (masih dalam proses pengajuan kepada Regulator/OJK)

Ketujuh, apa yang hendak dicapai Bank Muamalat dari gerakan #AyoHijrah?
Bank Muamalat bercita-cita menjadi pusat dari Ekosistem Ekonomi Syariah dan turut membangun industri halal di Indonesia dengan memanfaatkan perkembangan teknologi.

Kedelapan,  di mana masyarakat bisa mempelajari gerakan #AyoHijrah beserta produk dan program Bank Muamalat?
Masyarakat bisa mendalami semangat #AyoHijrah yang dicetuskan Bank Muamalat melalui media sosial berikut ini:
Informasi Tentang Bank Muamalat Indonesia
Facebook
:
Instagram
:
Twitter
:
YouTube
:
Website
:

Dengan demikian, kiranya gerakan #AyoHijrah sudah sepatutnya menjadi pilihan dalam mengelola keuangan. Karena bank Muamalat Indonesia, tidak hanya menawarkan beragam produk dan layanan perbankan, tapi bagimana menjadikan tabungan, aset, dan harta kita menjadi berkah. 

Referensi:
- Foto, tulisan, dan infografik di ambil dan di olah kembali dari berbagai sumber, diantaranya, bankmuamalat.co.id, maktabah syamilah, dan sumber lainnya.



Tags :

bm

M. Achfas Afandi

Seo Construction

I like to make cool and creative designs. My design stash is always full of refreshing ideas. Feel free to take a look around my Vcard.

  • M. Achfas Afandi
  • Februari 24, 1989
  • 1220 Manado Trans Sulawesi
  • contact@example.com
  • +123 456 789 111

Posting Komentar